Desa Puyung

TRENGGALEK – Suasana di Aula Kantor Desa Puyung, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek tampak berbeda dari biasanya pada Minggu pagi. Ratusan perempuan muda mengenakan seragam hijau khas Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) memenuhi ruangan. Kehadiran mereka bukan sekadar berkumpul, melainkan untuk mengikuti agenda rutin bulanan yang telah menjadi denyut nadi pergerakan perempuan muda NU di lereng perbukitan Pule ini.

Kegiatan rutin ini menjadi momentum krusial bagi Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Desa Puyung untuk mengonsolidasi program kerja sekaligus mempererat tali silaturahmi antaranggota. Aula Kantor Desa Puyung yang representatif dipilih sebagai lokasi agar akses koordinasi dengan pemerintah desa tetap terjaga sinergis.

Ritual Keagamaan dan Siraman Rohani

Acara dibuka dengan khidmat melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an, selawat dibaan, serta istigasah bersama. Suara lantunan zikir menggema di dalam aula, menciptakan suasana religius yang kental. Bagian ini merupakan fondasi spiritual yang selalu dijaga oleh Fatayat NU sebagai organisasi yang berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah.

Setelah ritual keagamaan, acara dilanjutkan dengan mauidzah hasanah atau ceramah agama yang disampaikan oleh tokoh agama setempat. Tema yang diangkat biasanya sangat relevan dengan kehidupan rumah tangga, seperti pendidikan anak (parenting) dalam Islam, hak-hak perempuan, hingga menjaga keharmonisan keluarga di era digital.

Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial

Tak hanya soal spiritual, pertemuan di Desa Puyung ini juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi. Dalam setiap pertemuan, pengurus sering kali menyisipkan sesi pelatihan singkat atau pembahasan mengenai pengembangan UMKM lokal yang dikelola oleh anggota Fatayat.

"Kami ingin Fatayat di Desa Puyung tidak hanya kuat secara iman, tapi juga mandiri secara ekonomi. Aula desa ini menjadi saksi bagaimana kami berdiskusi tentang pengelolaan keuangan keluarga hingga strategi pemasaran produk lokal hasil karya kader sendiri," ujar salah satu pengurus di sela-sela acara.

Sinergi dengan Pemerintah Desa

Kehadiran Fatayat NU di Aula Kantor Desa juga menunjukkan hubungan harmonis antara organisasi kemasyarakatan dengan Pemerintah Desa Puyung. Pihak desa memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini karena dinilai memberikan dampak positif bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya kaum perempuan di wilayah Kecamatan Pule.

Beberapa isu sosial seperti penurunan angka stunting, pencegahan pernikahan dini, dan kebersihan lingkungan juga sering disosialisasikan dalam forum ini, menjadikan Fatayat sebagai mitra strategis pemerintah desa dalam menyukseskan program-program nasional.

Sebelum acara usai, kegiatan dilanjutkan dengan Ceramah Keagamaan yang disampaikan oleh Ustad Soderi dari Dusun Krajan Desa Puyung Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek  dalam ceramah keagamaan tersebut  disampaikan pula tentang banyak hal diantaranya betapa pentingnya hidup guyup rukun mengingat  akhir akhir ini banyak fenomena yang muncul di beraapa media nasional tentang semakin banyak masyarakat berperilaku individualis. Selain itu disampaikan  pula banyak materi keagamaan,  tentang  kewajiban  menjalankan Sholat lima waktu , ilmu fiqih dan lain sebagainya. 

Penutup yang Hangat

Acara diakhiri dengan ramah tamah dan diskusi santai. Di sinilah letak kekuatan Fatayat NU Desa Puyung; meski berada di wilayah pegunungan yang jauh dari hiruk-pikuk kota, semangat untuk belajar dan berorganisasi tetap menyala. Kegiatan rutin ini bukan sekadar formalitas organisasi, melainkan ruang bagi perempuan desa untuk bersuara, berkarya, dan berdaya.

Seiring matahari yang mulai meninggi di atas langit Pule, para kader Fatayat membubarkan diri dengan membawa semangat baru untuk diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar masing-masing, menanti pertemuan bulan berikutnya di tempat yang berbeda.