Desa Puyung

Bertempat di Balai Desa Puyung, Hari ini Selasa tanggal 16 Oktober Tahun 2018, sebanyak 20 Orang Penerima Bantuan Program Stimulan Perumahan Swadaya Provinsi Jawa Timur beserta tukang masing - masing berkumpul. Hadir di tengah tengah mereka bapak Sunyoto selaku Pendamping Kabupaten dan bapak Mujiono Pendamping Kecamatan  Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Provinsi Jawa Timur untuk Desa Puyung Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek beserta satu orang Pegawai bank Rakyat Indonesia unit Pule. Agenda pertemuan pada hari ini adalah pencairan upah Tukang / pekerja tahap II dan juga evaluasi pengerjaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya .

Seperti kita ketahui sebelumnya Untuk pencairan upah tukang itu sendiiri dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap I dan tahap II. pagu Anggaran tukang masing - masing penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya sebesar Rp 2.500.000 diterimakan sebanyak 2 kali dengan ketentuan tiap tahap penerimaan diterimakan sebesar Rp. 1.250.000. Selain Pembanguan rumah layak huni, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Provinsi Jawa Timur untuk Desa Puyung tahun 2018 juga mewajibkan setiap penerima program membangun sarana Mandi Cuci dan Kakus / MCK dengan sistem septik tank.

Disampaikan bapak Sunyoto pendamping program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Provinsi Jawa Timur untuk Desa Puyung tahun 2018, pelaksanaan dilapangan tidak ada hambatan yang berati / berjalan lancar, hal tersebut dipengaruhi minat dan niat serta semangat penerima program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Provinsi Jawa Timur untuk Desa Puyung yang sangat luar biasa. hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pembangunan rumah penerima program, yang mana kesulitan dan rintangan dalam proses pembangunan rumah dapat dilalui dengan mudah ketika disertai dengan niat yang kuat. bapak Sunyoto juga berharap dengan dibangunya rumah layak huni dan MCK yang memadai warga penerima program dapat lebih terjaga kesehatanya, dan terangakat perekonomianya dengan lebih giat dan fokus dalam pekerjaanya masing-masing  tanpa dibayang bayangi akan kondisi rumah tinggal mereka.