Desa Puyung

PUYUNG-Kebiasaan turun - menurun yang masih sering di jumpai dikalangan Masyarakat Desa Puyung ketika musim kemarau datang ialah nggaplek. Istilah nggaplek sudah cukup familiar dikalangan Masyarakat yang tinggal di Pedesaan seperti halnya di Desa puyung. Nggaplek itu sendiri adalah Proses Pengeringan Umbi Umbian Seperti talas dan singkong. Proses nggaplek itu sendiri sebenarnya sangat sederhana, mula- mula tanaman umbi-umbian yang dirasa cukup umur tersebut dipanen, setelah umbi umbian itu terkumpul Kemudian dikupas, dan setelah umbi-umbian dikupas, langkah selanjutnya yaitu penjemuran dibawah Terik sinar matahari secara langsung. kalau cuaca bagus, biasanya para petani membutuhkan waktu Lima sampai Tujuh hari untuk mendapatkan Hasil gaplek dengan Kwalitas baik. Nggaplek itu sendiri dilakukan selain untuk meningkatkan nilai Jual umbi- umbian yang di panen, juga merupakan proses pengawetan bahan pangan agar tetap bisa dikonsumsi di waktu yang akan datang, hal ini berlaku untuk gaplek singkong. seperti sudah banyak diketahui, gaplek singkong merupakan bahan baku pembuatan Nasi thiwul yang merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Pedesaan sepertihalnya Masyarakat yang tinggal di Desa Puyung.

Bersama Masyarakat Desa Puyung lainya yang bercocok tanam Singkong, Keluarga Bapak PASAT Warga Desa Puyung dari RT 13 RW 07 Desa Puyung ini, menuturkan belia membuat Gaplek singkong Guna meningkatkan nilai Jual singkong itu sendiri, dengan di buat Gaplek seperti ini Nilai Jual singkong bisa naik menjadi dua bahkan tiga kali lipat dibangkan dengan singkong yang dijual secara basah atau dijual secara langsung setelah Pemanenan. Namun dikarenakan Sudah dua hari ini Desa Puyung sudah diguyur hujan, maka Warga Masyarakat sudah enggan untuk melakukan Proses nggaplek. pasalnya apabila dalam penjemuran gaplek tersebut terkena air hujan, maka gaplek itu sendiri akan membusuk yang mengakibatkan Kerugian bagi para Petani.