Ketela Sambung Atau Singkong Mukibat Ala Mas Budiono

Wina Purwanto 02 November 2019 02:20:10 WIB

PUYUNG-Sebentar lagi memasuki musim penghujan, saat saat seperti itu adalah yang ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat Desa Puyung yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Selain akan segera terpenuhinya kebutuhan air bersih yang dirasakan kurang oleh sebagian masyarakat Desa Puyung, awal musim penghujan merupakan waktu yang tepat untuk bercocok tanam.

Adalah Mas Budiono, seorang wiraswasta Desa Puyung yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat dari Dusun Krajan Desa Puyung. Beliau juga merupakan pegiat ternak kambing etawa yang tergabung dalam Komunitas Peternak "Rojo Koyo". Mengingat pentingnya kebutuhan rumput hijau untuk pakan ternak kambing etawa peliharaannya, selain menamam rumput Kaliandra mas Budiono juga menanam sikong karet yang dikenal memiliki pohon yang besar dan daun yang subur.

Penanaman pohon singkong karet itu sendiri, oleh mas Budiono diagi menjadi dua jenis yakni:

1.Singkong Karet ditanam biasa

2.Singkong Karet ditanam secara Mukibat / Sambung.

Seperti sudah kita ketahui penanaman singkong Mukibat sendiri adalah menyambung dua ruas pohon ketela, bagian atas pohon ketela karet sedangkan bagian bawah adalah pohon ketela biasanya. Menanam singkong Mukibat sendiri mendapatkan dua keuntungan sekaligus, selain daunya lebat umbi yang dihasilkan oleh singkong Mukibat juga besar. Jika ditanam biasa / tanpa disambung, ketela karet hanya menghasilkan daun saja, sedangkan umbinya hanya berupa akar saja.

Penanaman singkong Mukibat ala mas Budino tersebut dilakukan dengan cara:

-Melakukan penyambungan pohon ketela karet dengan ketela biasa.

-Peyambungan tersebut diawali dengan cara memotong kedua batang ketela karet dan ketela biasa yang berukuran sama.

-Kemudian potongan kedua batang ketela tersebut ditusuk bagian tengahnya dengan sebilah bambu, bambu inilah sejatinya yang berfungsi sebagai penguat sambungan sementara' ketia kedua ujung batang ketela tersebut belum tersambung dengan sempurna.

_Kedua potongan ketela pohon tersebut kemudian ditekan kuat kuat hingga kambium dari kedua potongan batang ketela tersebut saling bersentuhan.

-Selanjutnya, bekas sambungan pohon ketela tersebut dibungkus dengan gedebok pisang lalu diikat dengan tali bambu atau rafia supaya tidak terlepas.

-Sambungan ketela Mukibat tersebut  kemudian diletakkan ditempat yang sejuk dan lembab sampai batang  pohon ketela karet tumbuh tunas, sedangkan ujung sambungannya tumbuh akar. 

-Ketika ketela sambungan tersebut sudah tumbuh tunas dan akar, selanjutnya mempersiapkan lubang galian ukuran 40 cm x 40 untuk tempat menanam pohon ketela Mukibat tersebut dilahan yang dikehendaki.

-Selanjutnya lubang tersebut diberi pupuk kandang secukupnya, kemudian lubang tersebut ditutup kembali.

-Kemudian, ketela Mukibat yang sudah tumbuh tunas dan sedikit berakar tersebut ditanam didalam lubang galian yang sudah terisi pupuk kandang tersebut.

 Berdasarkan penuturan Mas Budiono, ketela sambungan atau ketela Mukibat selain ditanam secara terpisah dengan jarak tanam sekitar 2 Meter juga bisa ditanam secara tumpang sari, misalnya ditanam ditengah tengah tanaman empon-empon, atau ditanam ditengah tengah tanaman umbi ponang, untuk umbinya sendiri, bilamana penanaman ketela sambungan tersebut dilakukan secara baik dan benar satu batang ketela Mukibat bisa menghasilkan umbi dengan berat 50 Kilogram bahkan bisa lebih.

 

Komentar atas Ketela Sambung Atau Singkong Mukibat Ala Mas Budiono

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Lokasi Puyung

tampilkan dalam peta lebih besar