Desa Puyung

Petugas ahli dari Badan Pertanahan Nasaional / BPN Kabupaten Trenggalek bersama Pokmas PTSL Desa Puyung berserta Ketua RT dan Tokoh masyarakat setempat sudah sekitar 20 hari belakangan ini melakukan pengukuran tanah warga masyarakat Desa Puyung Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek dalam program Sertifikat tanah PTSL Desa Puyung Tahun 2019.

Setelah pengukuran di Dusun Ponggok telah selesai dilakukan beberapa waktu yang lalu,  tim pengukur kali ini melakukan pengukuran tanah diwilayah Dusun Krajan . Berawal dari kawasan RT  04 yang berbatasan langsung dengan Dusun Ponggok menuju bagian barat wilayah Dusun Krajan pengukuran tanah di Dusun Krajan dilaksanakan.  Berdasarkan penuturan bapak Suryanto,  salah satu anggota Pokmas PTSL Desa Puyung dari Dusun Krajan , pengukuran tanah di Dusun Krajan sendiri sudah berjalan beberapa hari dan telah mencapai sekitar 75 persen dari wilayah Dusun Krajan itu sendiri. 

Para Petugas, pokmas dan tokoh masyarakat melakukan pengukuran tanah secara menyeuluh,  baik tanah yang terdaftar program PTSL maupun tidak.  Medan di Desa Puyung yang cukup terjal tidak mengurangi semangat para petugas ini dalam melaksanakan tugasnya . seperti sudah diketahui letak Desa Puyung berada di puncak gunung yang sebagian besar terdiri dari perladangan tanah kering, Permukiman  dan sebagian kecil persawahan .

Sepertihalnya kemarin pada hari Minggu  ( 24/03/2019) para petugas bersama Pokmas dan tokoh masyarakat melakukan pengukuran di wilayah Prangkoan nglebo RT 10 RW  05 Dusun Krajan Desa Puyung . Kawasan wilayah nglebo sendiri terkenal dengan wilayah yang cukup  terjal dengan kondisi tanah bertebing serta lebih banyak jurang  dibandingkan dengan kawasan lain di Dusun Krajan .

Lebih lanjut bapak Suryanto mengatakan,  dengan kondisi geografis kawasan nglebo yang demikian,  serta faktor cuaca yang sering kali turun hujan, mengaharuskan para petugas untuk extra hati hati dalam melaksanakan tugasnya.  meskipun dalam kondisi yang demikian petugas melakukan pengukuran seluruh tanah yang berbeda dikawasan nglebo tersebut. 

Dalam kesempatan yang sama , bapak Jarno bersama bapak Kurniawan selaku ketua RT di kawasan Nglebo membenarkan bahwasanya wilayahnya merupakan kawasan paling terjal di wilayah Dusun Krajan ini.  beliau berdua mengatakan bermukim dikawasan seperti ini ada kekhawatiran tersendiri tatkala memasuki musim penghujan dengan intensitas hujan yang tinggi. Pasalnya bencana tanah bergerak kerap kali mengintai warga masyarakat yang bermukim dikawasan ini setiap tahunya.  bahkan Diawal Tahun 2019 ini,  ada tiga Kepala Keluarga yang tinggal di kawasan Nglebo ini tertimpa tanah longsor.  bahkan satu Kepala Keluarga yakni keluarga bapak Katirun terpaksa harus meninggakan tempat tinggalnya karena tempat tinggal yang lama tidak memungkinkan lagi untuk di tinggal pasca kejadian tanah longsor yang menimpa rumah tinggal mereka tersebut.