Desa Puyung

Sudah dikenal semenjak dahulu bumi Desa Puyung dikenal sangat cocok untuk bercocok tanam empon empon.  Jahe,  kunyit,  kunci,  temu dan lengkuas sangat cocok dibudidayakan d bumi Desa Puyung.  Pada tahun 1990 an Desa Puyung terkenal sebagai penghasil jahe dengan kwalitas terbaik. Namun diakhir tahun 1990 an tanaman jahe warga masyarakat Desa Puyung mulai terserang penyakit yang mengakibatkan tanaman jahe warga masyarakat membusuk dan gagal panen. Berbagi upaya telah dilakukan baik secara swadaya maupun melalui Dinas terkait namun hingga saat ini belum mendapatkan solusi guna mengatasi wabah penyakit jahe gajah tersebut.  Dengan adanya permasalahan tersebut, mengharuskan warga masyarakat harus memutar otak agar dapat tetap dapat bertahan bertani jahe, hal ini dikarenakan harga jahe cenderung lebih mahal dibandingkan dengan tanaman empon empon lainya.

Adalah jahe emprit atau jahe dewot, tanaman jahe yang dikenal mempunyai rasa Pedas tinggi dan berakar banyak ini kini tengah banyak dibudidayakan para petani di Desa Puyung sebagai pengganti tanaman jahe gajah.  Meskipun harga jual jahe emprit dibawah harga jahe gajah dan hasil panen jahe emprit tak sebanyak jahe gajah, namun jahe emprit dikenal lebih tahan penyakit dan dapat dipanen jangka panjang. 

Untuk harga pasaran jahe emprit bekakang ini,  berkisar Rp. 20.000 per kilo gramya , selain tahan penyakit jahe emprit juga dapat tumbuh pada lahan  yang agak teduh , meskipun hasilnya kurang memuaskan,  perawatan tanaman jahe emprtit  sendiri terbilang mudah dan murah.  Sebagai pupuk dasar tanaman jahe emprit biasa menggunakan pupuk kandang,  dan akan lebih baik setelah pupuk kandang diberikan pula pupuk kompos tambahan,  seperti jerami atau dedaunan kering lainya.  Untuk pemumpukan kimia biasanya dilakukan setelah masa ngakeni,  ngakeni itu sendiri adalah Istilah yang umum dikenal di dalam masyarakat Desa Puyung,  ngakeni adalah proses pengambilan bibit jahe,  ketika tanam jahe sudah tumbuh  dan berusia sekitar satu bulanan.  Kaki dari tanaman jahe itu sendiri nantinya akan dijual guna untuk membeli pupuk kimia untuk peningkatan hasil  panen tanaman jahe warga masyarakat Desa Puyung. 

Selain tanaman jahe,  warga masyarakat juga menanam tanaman tumpang sari diatasnya , seperti ketela pohon, jagung,  gude , kecipir dan lain sebagainya dengan ketentuan tanaman  tumpang sari tersebut tidak sampai mengalahkan tanaman jahenya.